Rusuh 22 Mei Makan Korban Jiwa, Ini Kata Dinkes DKI Soal Penyebab Kematian
Kerusuhan akibat aksi 22 Mei lalu tidak bisa dielakkan, bentrok antara massa dan polisi pun berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan berulang. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan sebanyak 6 orang tewas akibat peristiwa itu.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Widyastuti, MKM mengatakan bahwa penyelidikan terkait penyebab meninggalnya 6 orang tersebut masih dalam proses tim forensik di masing-masing rumah sakit yang menangani.
"Kita belum tahu, ini kan kasusnya khusus jadi semuanya masih dalam proses tim forensik. Tim forensik kemudian ada pengkajian dan sebagainya," ujarnya saat ditemui di Kementerian Kesehatan RI, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).
Berita Cerita hari ini
Baca juga: Odol Bisa Atasi Gas Air Mata? Salah! Ini yang Benar Menurut Dokter
dr Widyastuti menambahkan, proses dari tim forensik membutuhkan waktu untuk mengungkapkan apa penyebab sebenarnya dari meninggalnya 6 orang tersebut. Ia menyebutkan data jumlah dan penyebab korban jiwa dari aksi tersebut hanya disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta.
"Untuk mengetahui suatu penyebab itu nggak langsung ketahuan karena ada rambu-rambu dan SOP yang harus diikuti," tandasnya.
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr Bambang Wibowo, SpOG (K), MARS membenarkan bahwa untuk sementara terdapat 6 orang yang meninggal akibat aksi 22 Mei kemarin.
"Sementara ini iya (6 orang). Kemarin yang disampein Gubernur itu bener kok. Kondisinya baik, sudah tenang. Prinsipnya rumah sakit dan Dinas Kesehatan itu timnya mampu memberikan layanan untuk semua korban yang membutuhkan," tutur dr Bambang.
Baca juga: Pekerja di Jakarta Keluhkan Mata Perih, Berapa Lama Efek Gas Air Mata? Berita Cerita hari ini
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Widyastuti, MKM mengatakan bahwa penyelidikan terkait penyebab meninggalnya 6 orang tersebut masih dalam proses tim forensik di masing-masing rumah sakit yang menangani.
"Kita belum tahu, ini kan kasusnya khusus jadi semuanya masih dalam proses tim forensik. Tim forensik kemudian ada pengkajian dan sebagainya," ujarnya saat ditemui di Kementerian Kesehatan RI, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).
Berita Cerita hari ini
dr Widyastuti menambahkan, proses dari tim forensik membutuhkan waktu untuk mengungkapkan apa penyebab sebenarnya dari meninggalnya 6 orang tersebut. Ia menyebutkan data jumlah dan penyebab korban jiwa dari aksi tersebut hanya disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta.
"Untuk mengetahui suatu penyebab itu nggak langsung ketahuan karena ada rambu-rambu dan SOP yang harus diikuti," tandasnya.
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr Bambang Wibowo, SpOG (K), MARS membenarkan bahwa untuk sementara terdapat 6 orang yang meninggal akibat aksi 22 Mei kemarin.
"Sementara ini iya (6 orang). Kemarin yang disampein Gubernur itu bener kok. Kondisinya baik, sudah tenang. Prinsipnya rumah sakit dan Dinas Kesehatan itu timnya mampu memberikan layanan untuk semua korban yang membutuhkan," tutur dr Bambang.
Baca juga: Pekerja di Jakarta Keluhkan Mata Perih, Berapa Lama Efek Gas Air Mata? Berita Cerita hari ini